Senin, 20 Februari 2012

Urgensi Kajian Kekeringan

Perubabahan iklim telah menjadi permasalahan global, hal ini nampak dari diterimanya secara universal hasil konvensi PBB tentang perubahan iklim (UN Framework Convention on Climate Change, UNFCCC) pada konferensi tingkat tinggi (KTT) bumi tentang lingkungan dan pembangunan (UN Conference on Environment and Development, UNCED) di Rio de Janeiro, Brasil Tahun 1992 (Murdiyarso, 2005). Perubahan iklim telah menyebabkan banyak dampak negatif bagi kehidupan manusia (Ratag, 2008). Beberapa dampak perubahan iklim diantaranya adalah (1) Tren peningkatan curah hujan yang dilaporkan di Argentina (Viglizzo dkk,1995) serta di Australia dan Selandia Baru (Plummer dkk, 1999) dan (2) terjadinya tren penurunan curah hujan yang menyebabkan terjadinya kekeringan di Iran (Marsoudi dan Afrough, 2011), Afrika (Mason, 1996), dan Cina (Zhai et al. 1999).

Kekeringan meteorologi didefinisikan sebagai suatu kejadian yang berlangsung secara alami dan dapat terjadi secara berulang karena berkurangnya curah hujan dari kondisi normalnya (Rafiuddin dkk, 2011). Pengertian yang lain dikemukakan oleh US Weather Bureau dalam Ven Te Chow (1964) bahwa kekeringan adalah berkurangnya curah hujan yang cukup besar dan berlangsung lama yang dapat mempengaruhi kehidupan tanaman dan hewan pada suatu daerah dan akan menyebabkan berkurangnya cadangan air untuk keperluan hidup seharihari maupun kehidupan tanaman. Pengertian serupa dikemukakan oleh Dickerson dan Dethier (1970) bahwa kekeringan adalah penurunan jumlah curah hujan yang signifikan dari kondisi normal dalam waktu yang cukup lama dengan cakupan yang cukup luas.

Kajian mengenai kekeringan menjadi sangat penting karena kekeringan telah menyebabkan banyak kerugian bagi manusia. Setidaknya terdapat lima (5) alasan yang menjadikan kajian terhadap kekeringan menjadi begitu penting, yaitu; (a) Kekeringan adalah suatu kejadian yang tidak dapat dicegah, namun kajian tentangnya dapat digunakan untuk merencanakan upaya-upaya untuk menghadapinya sehingga risiko yang mungkin timbul akan semakin kecil, (b) Ketepatan prediksi tentang kondisi kekeringan pada masa mendatang akan menentukan keefektifan program yang direncanakan, sehingga kajian tentang metode prediksi kekeringan harus terus dicoba, (c) Kesiapsiagaan yang rendah akan menyebabkan dampak kekeringan menjadi semakin parah, (d) Hasil kajian prediksi kekeringan akan menentukan kebijakan yang akan diambil pada masa mendatang, dan (e) Kekeringan tidak hanya akan berdampak pada lokasi yang mengalami kekeringan, namun akan meluas karena terkait dengan sektor ekonomi dan pangan serta ketersediaan sumberdaya yang dibutuhkan banyak orang (Rafiuddin dkk, 2011).

DAFTAR PUSTAKA
Dickerson, W.H., dan Dethier, B.E. 1970. Drought Frequency in The Northeastern United States. Morgantown: West Virginia University.
Mason, S.J. 1996. Climatic Change Over the Lowveld of South Africa. Climatic Change, Vol. 32. Hal: 35-54.
Masoudi, M., Afrough, E. 2011. Analyzing Trends of Precipitation for Humid, Normal and Drought Classes using Standardized Precipitation Index (SPI), A Case of Study: Fars Province, Iran. International Journal of AgriScience Vol. 1(2). Hal: 58-69.
Murdiyarso, Daniel. 2005. Sepuluh Tahun Perjalanan Negosiasi Konvensi Perubahan Iklim, Cetakan Kedua. Jakarta: Penerbit buku Kompas.
Plummer N, Salinger MJ, Nicholls N, et al. (1999) Changes in Climate Extremes over The Australian Region and New Zealand During The Twentieth Century. Climatic Change, Vol. 42. Hal:183-202.
Rafiuddin, M., Dash, B.K., Khanam, F., Islam, M.N. 2011. Diagnosis of Drought in Bangladesh using Standardized Precipitation Index. International Conference on Environment Science and Engineering vol.8. Singapore: IACSIT Press.
Ratag, Mezak Arnold. 2008. Perubahan Iklim: Isu-Isu Ilmiah. Jakarta: Badan Meteorologi dan Geofisika.
Ven Te Chow. 1964. Handbook of Applied Hydrology: A Compendium of Water-resources Technology. New York: McGraw-Hill.
Viglizzo, E.F., Roberto, Z.E., Filippin, M.C., Pordomingo, A.J. 1995. Climate Variability and Agroecological Change in The Central Pampas of Argentina. Agriculture, Ecosystems & Environment, Vol. 55. Hal:7-16.
Zhai, P.M., Sun, A.J., Ren, F.M., Liu, X.L., Gao, B., Zhang, Q. 1999. Changes of Climate Extremes in China. Climatic Change, Vol. 42. Hal: 203-218.
** artikel ini merupakan sebagaian makalah saya dalam seminar aplikasi PJ dan SIG di UMS Surakarta 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar