Hendy
Fatchurohman1, Ahmad Cahyadi2, Henky Nugraha3 dan Dhandhun Wacano4
1,2,3,4Karst Student
Forum (KSF) Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
1,2,3Jurusan
Geografi Lingkungan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
2,3,4Magister
Perencanaan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (MPPDAS)
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
INTISARI
Curah hujan yang cukup tinggi di Kecamatan
Panggang (1875-2125 mm/tahun) tidak menjamin daerah tersebut berkecukupan dalam
hal ketersediaan sumberdaya air untuk memenuhi kebutuhan air
bersih bagi penduduknya. Bentanglahan karst yang berkembang di wilayah tersebut menyebabkan kondisi permukaan
kering. Kekeringan litologis ini menyebabkan masyarakat yang tinggal di daerah ini selalu mengalami bencana kekeringan setiap tahunnya.
Penelitian ini bertujuan untuk;
(1) Mengidentifikasi potensi
sumberdaya air di Kawasan
Karst Kecamatan
Panggang, Kabupaten Gunungkidul, (2) Mengidentifikasi dampak
kekeringan yang dirasakan masyarakat di Kawasan Karst Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, dan (3) Mengidentifikasi strategi
adapatasi masyarakat terhadap bencana kekeringan di Kawasan Karst Kecamatan
Panggang Kabupaten Gunungkidul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah survei wawancara dengan random sampling di setiap blok permukiman dan
in-depth interview, di mana setiap blok permukiman diambil delapan responden
secara acak. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sumberdaya air alami yang dapat dimanfaatkan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan air bersih di Kawasan
Karst Kecamatan Panggang berasal dari telaga, mataair dan air hujan. Masyarakat juga memanfaatkan
sumber air lain dari saluran PDAM yang berasal dari Sungai Bawah Tanah Ngobaran dan tangki penyedia air bersih yang diperoleh dari mataair. Dampak kekeringan yang
dirasakan masyarakat meliputi menurunnya
jumlah produksi pertanian, dan kesulitan pemenuhan kebutuhan air akibat tidak adanya hujan,
mengeringnya telaga dan menurunnya atau matinya debit dari mataair. Berbagai strategi adaptasi
dilakukan dalam rangka bertahan menghadapi bencana kekeringan seperti
optimalisasi fungsi telaga dan mataair pada musim penghujan. Pengurangan
penggunaan air pada musim kemarau dan penetapan peraturan yang didasari kearifan lokal
diterapkan untuk menjaga kelestarian sumber air.
Kata Kunci : Adaptasi, Karst,
Kekeringan, Sumberdaya Air
*Dalam: Sudarmadji; Haryono, E.;
Adji, T.N.; Widyastuti, M.; Harini, R.; Nurjani, E.; Cahyadi, A.; Nugraha, H.
2013. Ekologi Kawasan Karst Indonesia:
Sebuah Asa Menjaga Kawasan Karst. Yogyakarta: Deepublish.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar