Minggu, 05 Maret 2017

Biogeomorfologi


Semoga Allah menghindarkan kita dari ilmu yang tidak bermanfaat...
Biogeomorfologi atau sering pula disebut dengan ekogeomorfologi adalah cabang dari Geomorfologi yang fokus pada interaksi antara ekologi dan proses geomorfik. Cakupan dalam hal objek kajian sangatlah luas, seperti hubungan ketergantungan dari mikroorganisme dan pelapukan pada permukaan singkapan batuan, serta interaksi antara tutupan lahan dan dinamika fluvial pada daerah aliran sungai (DAS). Interaksi biogeomorfik terjadi di semua wilayah terestrial di Bumi, mulai dari zona hyper-arid, glasial, hutan hujan tropis sampai dengan wilayah yang didominasi oleh aktivitas manusia.
Biogeomorfologi juga memiliki kanvas (cakupan kajian) yang luas dengan berbagai skala, termasuk pada skala global. Biogeomorfologi juga memiliki banyak aplikasi praktis dalam kajian pengelolaan lingkungan. Teori teori geomorfik yang baru-baru ini mulai berkembang adalah terkait dengan penggabungan teori geomorfologi dan ekologi. Kajian biogeomorfologi seringkali juga dapat memberikan bukti yang kuat tentang proses geomorfologi masa lampau. Perubahan komunitas tanaman dan hewan dalam skala tektonik ternyata mengikuti pergerakan lempeng dan perubahan iklim yang terjadi di Bumi menjadi salah satu kajian cabang ilmu ini.
Bisa diakui, keilmuan biogeomorfologi belum banyak berkembang. Banyak peneliti telah melakukan kajian demikian, namun banyak pula yang tidak tahu bahwa kajiannya adalah bagian dari biogeomorfologi. Hal ini nampak dari tidak adanya jurnal khusus untuk cabang ilmu ini seperti cabang ilmu Geomorfologi yang lain, serta jarangnya orang yang mengaku dirinya "biogeomorfologis".
Tapi apakah semestinya kita yang belajar geografi lingkungan adalah bagian dari "biogeomorfologis" atau "ekogeomorfologis"?...
Disadur dari Viles, Heather. 2011. Biogeomorphology.
Sumber bacaan lain yang mungkin bisa membantu:
http://www.oxfordbibliographies.com/…/obo-9780199874002-006…
http://www.biogeomorphology.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar